Seorang pria tampan berdiri di balik kaca tebal gedung bertingkat membelah langit melihat ke arah ruangan Elena yang bersebelahan. Pria itu tersenyum dengan manis dan menawan. Ia duduk di sofa bed berwarna merah memainkan pena dengan jari panjangnya. “Kak, kenapa Kakak tersenyum?” tanya Wilma. “Excel mencintai Elena.” Wesley tersenyum lebar. “Kak, sebaiknya kita kembali ke Amerika.” Wilma duduk di depan Wesley. “Apa kamu pikir aku akan membiarkan Excel begitu saja?” Wesley menatap tajam pada Wilma. “Kak, aku akan melupakan Excel.” Wilma memegang tangan kakaknya “Tetapi aku tidak akan melepaskan pria itu.” Wesley menepuk tangan Wilma. “Apa yang mau Kakak lakukan?” Wilma terlihat khawatir. “Merebut Elena dari Excel.” Wesley mematahkan pena yang ada di tangann