Excel duduk di balik kursi kerjanya, ia tersenyum menatap kontrak kerja sama yang telah di tanda tangani atas nama Elena. Perusahaan Sanjaya telah jadi milik wanita itu seutuhnya dan menjad istri pria yang menjadi idola semua orang. “Hahahaha.” Excel tertawa mengejutkan Erick dan Monika yang berada di luar ruangan. “Excel, ada apa dengan kamu?” Erick masuk ke dalam ruangan yang pintu tidak terkunci. “Aku mentertawakan Alena, bagaimana ia bisa melakukan tindakan bodoh ini? Siapa yang akan menikah dengan wanita licik sepertinya?” Excel melemparkan berkas di atas meja. “Jika dia bisa membuat bangkrut perusahaan Sanjaya berarti wanita bodoh ini juga bisa menghancurkan suaminya.” Excel tersenyum. “Dia tidak bisa menyamai Elena seujung kuku pun.” Excel berdiri di tepi dinding