Matthew sampai di depan pintu ruangan dimana Laura sedang dirawat usai menjalai operasi pada luka di kepalanya. Dari celah pintu itu Matthew melihat sosok istrinya yang tampak terbaring lemah dengan kepalanya yang dibalut perban. “Ck, kenapa dia tidak mati saja supaya aku bisa bebas menikmati hidupku bersama wanita-wanita cantik diluaran sana!” Matthew menggerutu kesal dalam hatinya karena melihat Laura yang tampak baik-baik saja. Matthew menarik dan membuang nafasnya sejenak sebelum masuk ke dalam ruangan itu. Ceklek! Laura lantas menoleh kearah pintu ruang perawatannya dan melihat sosok suaminya yang datang dengan wajah yang penuh rasa kekhawatiran. “Sayang, aku khawatir sekali padamu!” ucap Matthew hanya bisa bersandiwara di depan Laura. “Dimana putra kita?” Laura begitu gelisah s