Hurt 24

1015 Words

"Kita ikuti Ana!" Tegas Rama, pada Ethan. Ia hampir saja akan memasuki jalan yang menuju ke arah Vilanya. Ketikan melihat Ana bersama supirnya keluar dari jalan itu. Lalu mereka pun mengikutinya, seberapa penting urusanya saat itu, hingga Ana tidak mengangkat telepon dan membalas pesan darinya. Awalnya Rama berpikir kalau Ana akan pulang ke rumah Mamahnya. Namun ternyata gadis itu memasuki sebuah kafe dengan dandanan begitu cantik. Jujur saja Rama tidak menyukai hal itu. Bukan Rama tidak menyukai penampilan Ana yang sangat cantik itu. Tapi Rama tidak suka pada lelaki mana pun yang melihat Ana saat melewati dengan memberikan tatapan yang penuh minat. Semua pakaian yang Ana kenakan adalah pemberiannya. Dan menurut Rama, hanya dia yang berhak melihat semua kesempurnaan itu. Dan itu adalah

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD