Hurt 37

1014 Words

Ana POV. Sepertinya laki-laki itu gila. Bagaimana tidak, kalau dia yang biasanya tidur di kamarnya sendiri. Kini malah merebahkan tubuhnya di sampingku. Aku bisa mendengar dengkuran nafas halusnya. Mungkin dia memang sangat lelah, sehingga begitu cepat tidur. Kalau dilihat-lihat, dia memang sangat tampan. Sayang sekali, kelakuannya memang minus sekali. Bisa-bisanya dia menghamili perempuan yang tidak dikenalnya. Bagaimana kalau perempuan itu bukan aku, dan bagaimana kalau perempuan itu mengidap penyakit kelamin. Apa dia tidak takut mati? "Saya memang tampan! Kamu tidak perlu menatap saya selama itu!!" Jadi dia belum tidur? Aku segera mengalihkan tatapanku ke arah lain mengubah posisiku yang awalnya menyamping menatap padanya, menjadi terlentang dan menatap langit-langit kamarku. "

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD