Ale diam saja. Menatap para sahabatnya satu per satu. Benaknya melayang pada awal-awal pertemuan mereka. Membuat suasana hatinya sedikit membaik. Setidaknya, dia bisa melewati ini semua. Melalu fase patah hati, karena tidak bisa menggapai sang pujaan hati. "Serius. Gue sadar, selama ini, cara gue nyusahin Ajeng. Gue selalu bikin dia malu. Bikin kehidupan kampus dia nggak tenang. Terlebih ... dia punya pacar. Gue nggak mau jadi perusak hubungan orang lain." Kemudian hening. Ketiga temannya terdiam. Terkejut oleh rentetan kalimat yang dilontarkan cowok itu. Terutama Galih. Dia mengikuti jejak Ale untuk tidak menyerah mendekati kembali mantannya. Merasa bahwa tidak ada salahnya berusaha untuk seseorang yang dicintai. Berjuang demi mendapatkan cinta. Sampai akhirnya, dia berhasil kembali pa