# Luna terdiam sejenak saat memasuki kamar yang diperuntukkan untuknya dan juga Cakra. Luas kamar Cakra bahkan dua kali lebih besar dari luas apartemen studio yang ditempati Luna di Kuala lumpur. Apartemen yang merupakan satu-satunya kebaikan hati dari ayahnya yang meminta agar dia tinggal di apartemen itu daripada tinggal di rusun atau asrama mahasiswa ketika akhirnya dirinya akan mulai memasuki bangku kuliah. Selama beberapa saat Luna sempat diam termangu kebingungan hingga akhirnya Cakra memeluknya. "Aku lelah sekali, akhirnya kita tiba juga di rumah," ucap Cakra. Seperti biasa, dia kembali mengendus Luna dan tangannya mulai menggerayangi tubuh istrinya. Luna mendorong Cakra menjauh dan melepaskan diri dari pelukan pria itu. "Apa kita akan satu kamar?" tanya Luna. Cakra tertawa