Bab 22. Kejujuran 4

1258 Words

# Untuk beberapa saat, Luna hanya menatap Cakra dengan tatapan datar. Dia tidak peduli sebenarnya sekalipun Cakra ingin tidur dengan setiap wanita yang disukai pria itu. Tapi melakukan hal seperti itu di atas tempat tidur yang sama dengan yang juga ditidurinya membuat Luna tentu saja merasa muak. “Maura mengantarku,” ucap Luna dengan tenang. Dia meletakkan tas yang berisi tasnya dan kemudian melangkah menuju lemari. Cakra beralih ke arah Siska. “Aku sudah menyuruhmu pergi kan?” ucap Cakra pada Siska. Siska memutar matanya mendengar ucapan Cakra. Dia kemudian beranjak turun dari tempat tidur dan hanya memakai selimut untuk menutupi tubuh telanjangnya. “Maaf saja, aku ketiduran tadi. Bisakah aku mandi dulu? Badanku rasanya lengket sekali,” ucap Siska. Dia melirik ke arah Luna yang tamp

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD