Noora dan Kennan sedang menikmati makan siang mereka di pinggiran pantai, tepat disebuah area yang teduh banyak pepohonan dan susunan meja-meja yang rapi disana. Menikmati semilir angin dan deburan ombak yang menciptakan buih-buih cantik di sepanjangn pantai. Seperti biasa Kennan membiarkan Noora memakan yang dia suka. Lelaki itu menopang dagu menatapi Noora yang makan. “Kau tidak lapar?” “Habiskan makanmu, aku sudah makan sedikit.” “Hemm Agni sudah menghubungimu lagi? Kenapa dia seperti tidak menyukaiku, aku sempat mengangkat panggilannya tadi lalu di merespon sangat ketus.” “Aku akan pecat dia, jika membuatmu tidak nyaman.” “Bukan seperti itu Kenn, aku hanya tanya kenapa dia tidak menyukaiku. Kau tidak pernah menggodanya bukan? Memberi-beri harapa lalu membuat dia tertarik.” “Dan