Dengan penuh keberanian Kennan menemui Dirra disebuah rumah sakit, dimana gadis itu sedang dirawat disana, kedua orang tua Dirra segera keluar dari ruangan perawatan khusus vip itu dan mempersilakan Kennan menjenguk putri mereka. Di pembaringannya Dirra tampak terbaring lemah sebuah jarum infus masih terlihat di tangannya namun tidak terlihat menggunakan alat bantu pernafasan seperti yang orang tuanya katakan dia mengalami sesuatu yang buruk pada paru-parunya. “Kenn.” Gadis itu setengah bangkit. “Tetaplah berbaring, bagaimana keadaanmu?” “Seperti yang kau lihat. Aku akan di rujuk kesebuah rumah sakit besar di Malaysia.” “Maaf—“ Dirra menggeleng, “Bukan salahmu.” “Aku tidak bisa lebih lanjut karena aku hanya menganggapmu seorang teman, lagi pula kau adalah kekasih dari temanku.” Dirr