"Qeela ... Qeela," panggil Adnan seraya berlari kecil mengejar sosok yang selama ini dia rindukan. Merasa namanya di panggil, Qeela yang sedang nyusuri koridor rumah sakit langsung berhenti dan menoleh. Dia tahu siapa yang memanggil kalau mengikuti kata hati wanita itu malas menghadapi pria yang sudah menyakiti hatinya, tapi karena di tempat umum tidak mau menjadi perhatian orang banyak maka dari itu Qeela memutuskan berhenti dan menghadapi Adnan. "Kamu menginap di rumah sakit?" tanya Adnan, heran. "Iya, kenapa?" sahut Qeela, ketus tidak ada ramah-ramahnya seperti biasa. "Telpon dan pesan aku kenapa kamu gak angkat, heum?" "Kita sudah tidak ada urusan lagi, Mas, selain di pengadilan nanti," imbuh Qeela. "Kamu masih istri aku, Qeela, kita belum resmi bercerai jadi -" "Kalian akan seg