Qeela mengusap rambut ikal suaminya. Kemudian dia hendak beranjak dari tempatnya berbaring. Tiba-tiba ... "Aduh!" Qeela merintih. "Sayang, kamu kenapa?" Adnan langsung terbangun mendengar suara rintihan istrinya. Qeela meringis menahan rasa sakit di bagian bawah tubuhnya. Tangannya mengcengram kuat selimut yang menutupi bagian dadanya. "Perih," keluhnya malu-malu. "Maaf ya, sudah buat kamu sakit seperti ini, kamu mau ke kamar mandi? Biar aku gendong." Adnan sudah bersiap tapi Qeela menahannya. "Aku bisa sendiri, Mas," tolak Qeela. Meskipun begitu dia tetap membantu istrinya dengan menuntun perlahan. Qeela bagai kepongpong karena tubuhnya terlilit selimut putih. "Perlu bantuan sampai dalam?" Goda Adnan. "Mas ...." Senyum Adnan terlihat jelas menggoda istrinya kembali tercetak. Kar