Singkat cerita, mobil yang dikendarai oleh Christa masih dalam keadaan dikejar oleh belasan mobil musuh di belakangnya, dan bahkan ada beberapa Gargoyle yang sudah meloncat dan menempel di mobil yang dikendarai oleh Christa, sehingga Oliver harus keluar lalu mengatasi mereka semua dengan cara naik ke atap dan memukul para Gargoyle itu sampai jatuh. Satu persatu para Gargoyle itu berjatuhan dan terlindas oleh mobil Bossnya, namun para anggota mereka yang lain masih tetap berusaha untuk menyerang mobil Christa, walaupun Oliver dengan sigap selalu bisa menghalau mereka.
Sedangkan Siege, terus berusaha untuk menabrak mobil Christa dari belakang, supaya Oliver yang berada di atas atapnya bisa jatuh. Namun untungnya, hanya dengan mengandalkan sebuah pisau, Oliver mampu menghancurkan kaca depan mobil yang dikendarai oleh Siege, karena Oliver memiliki kemampuan luar biasa dalam hal melempar benda. Dengan lemparan-lemparan pisau dari Oliver, maka laju mobil musuh jadi terganggu.
“Nona, beri aku pisau lagi!” Ujar Oliver.
Lalu sambil menyetir, Christa menjulurkan sejumlah pisau ke atas, dan Oliver menerimanya sambil tetap bertahan di atas atap dengan cengkraman kakinya yang sangat kuat.
Beberapa lama kemudian, aksi kejar-kejaran itu sudah sampai di suatu wilayah hutan, dan disana keadaan menjadi begitu gelap, sehingga jarak pandang menjadi terbatas dan membuat para pengejar semakin kesulitan.
Lalu tiba-tiba saja, sebuah mobil van putih keluar dari semak-semak dan bergabung ke dalam aksi pengejaran itu. Mobil van tersebut dikendarai oleh Dr. Rengga yang sedari tadi sudah menunggu di titik temu sesuai dengan pesan yang diberikan oleh Oliver, atau lebih tepatnya di dalam hutan yang saat ini sedang dilewati oleh mobil Christa. Sehingga sekarang Dr. Rengga bisa membantu Christa, Oliver dan Kevin supaya bisa meloloskan diri.
Mobil yang dikendarai Dr. Rengga melaju saling berdampingan dengan mobil yang dikendarai oleh Christa, lalu Dr. Rengga mengeluarkan Redbud sambil berteriak.
“Oliver!! Ini ambilah!!”
Maka dengan sigap, Oliver langsung mengambil Redbud dari tangan Dr. Rengga, sehingga kini sang kelinci berbulu merah tersebut jadi berada di genggaman Oliver.
“Apa itu?” Tanya Edgar kepada Siege di mobilnya.
“Entahlah Boss.” Jawab Siege.
Para musuh terkesima melihat kelinci merah yang sedang berada di atap mobil bersama dengan Oliver.
Lalu secara mengejutkan, Oliver menjulurkan Redbud sehingga tanpa diberi perintah pun Redbud langsung mengerti, dia segera menarik nafas dalam-dalam lalu secara cepat Redbud menyemburkan kobaran api yang sangat besar ke arah mobil musuh, sehingga pihak musuh menjadi kalang kabut dibuatnya, pandangan mereka terhalang oleh kobaran api, dan bahkan beberapa dari mereka juga ada yang mati karena panas dari kobaran api tersebut, sehingga mobil-mobil itu saling bertabrakan lalu terjerembab, dan akhirnya mereka tertinggal jauh dari mobil yang dikendarai oleh Christa. Siege dan Edgar telah kehilangan jejak dari targetnya.
Sedangkan Mobil Christa dan DR. Rengga terus melaju semakin jauh menuju ke tempat tujuan mereka.
Singkat cerita, mereka telah sampai di suatu daerah pemukiman. Setelah berhenti dan memarkirkan kendaraan mereka, Dr. Rengga segera memeriksa tubuh Kevin di mobil miliknya, sambil disaksikan oleh Christa, Oliver, dan Redbud.
“Syukurlah kita bisa selamat dari kejaran mereka ... Sekarang aku bisa memeriksa dengan lebih tenang.”
“I- iya, tolong selamatkan dia Dokter.” Ucap Oliver yang merasa cemas.
“Apa yang telah terjadi kepadanya?” Tanya Dr. Rengga.
Christa menjawab, “Dia disentuh oleh pimpinan kelompok Holy grail yang memiliki kekuatan misterius ... Orang itu sangat berbahaya, bahkan hanya dengan Sekali sentuh saja, Kevin langsung dibuat kesakitan, lalu sekarang tubuhnya menjadi seperti ini.”
Tanda hitam di tubuh Kevin sudah menjalar sampai ke wajah dan perutnya, sehingga kini nafasnya semakin sesak dan kondisinya semakin kritis. Oleh karena itu Dr. Rengga segera memasang alat bantu pernafasan, dan menyuntikan cairan infus ke tangan Kevin. Lalu dia mendiagnosa tubuh Kevin lebih lanjut.
“Apakah dia akan baik-baik saja ayah?” Tanya Christa.
“Entahlah, kondisinya semakin kritis, dan yang sedang menjangkiti tubuh Kevin bukanlah semacam virus biasa, tapi sel-sel ini sangat ganas dan akan terus menggerogoti tubuh Kevin dari dalam ... Mungkin pria misterius itu punya semacam kekuatan untuk menanamkan virus atau memanipulasi sel. Aku benci mengatakan ini, tapi kita tidak punya waktu untuk bisa membuat penangkal virus yang bisa menyembuhkan Kevin.”
“A- apa?? Jadi sebentar lagi Kevin akan??” Oliver tercengang.
“Maafkan aku.” Dr. Rengga tertunduk.
Lalu Christa berbicara. “Jangan khawatir, aku membawa kita semua kesini bukanlah tanpa alasan ... Ayah ingat kejadian beberapa tahun yang lalu, ketika aku menolong seorang anak yang bernama Shelly?”
“I- iya, kurasa aku ingat.”
“Dulu dia berteman dengan seekor paus yang menghuni aliran sungai di Ibukota.”
“Oh iya, sekarang aku ingat.”
“Paus?” Tanya Oliver.
“Ya, paus itu berasal dari dimensi lain dan sudah lama tinggal di dunia ini ... Pada suatu hari, paus itu diburu oleh Para Prajurit NeoGen, namun Shelly berusaha untuk menghentikan mereka, dan aku membantunya.”
“Waah, lalu apa yang terjadi?”
“Aku bersama beberapa temanku berhasil mengalahkan para Prajurit NeoGen itu ... Kemudian aku dan ayahku merelokasi paus tersebut, kami memindahkannya ke danau yang ada di dekat sini, sehingga dia bisa hidup tenang disini, dan Shelly bisa mengunjunginya kapanpun dia mau ... Dan Dua tahun yang lalu, Shelly bersama neneknya memutuskan untuk pindah ke daerah pemukiman ini, supaya dia bisa lebih dekat dengan paus tersebut.”
“Ooh, boleh aku bertanya bagaimana ciri-ciri paus tersebut?” Tanya Oliver.
“Paus itu berwarna biru dan mempunyai tanduk hijau, dengan ukuran yang lebih kecil dari paus di dunia ini.”
“Ooh begitu ya ... Kurasa aku tahu jenis Paus itu, di duniaku, Paus itu memiliki kekuatan penyembuh yang sangat hebat.” Ucap Oliver.
“Ya, benar sekali.”
“Waahhh, kalau begitu kita memiliki kesempatan untuk bisa menyelamatkan Kevin.” Oliver merasa senang.
“Kita harus bergerak cepat ... Dimana tempat Shelly tinggal?” Tanya Dr. Rengga.
“Kita tidak perlu ke rumahnya, dia akan segera kesini karena tadi aku sudah menghubunginya, jadi mungkin sebentar lagi dia akan datang.”
Lalu tiba-tiba pintu mobil van mereka diketuk dari luar, dan ketika Christa membukanya, ternyata ada seorang gadis remaja yang sedang berdiri sambil tersenyum, dan setelah mereka saling bertemu, Christa dan gadis itu langsung saja saling berpelukan.
“Kak Christa.”
“Shelly.”
“Wah, Shelly ... Kau sudah remaja sekarang.” Ucap Dr. Rengga.
“Dokter.” Shelly juga memeluk Dr. Rengga.
Lalu ketika Shelly menengok ke arah Oliver, dia tertegun karena kaget. Sedangkan Oliver segera tersenyum sambil melambaikan tangan. Dan sebagai pencair suasana, Redbud tiba-tiba saja loncat ke pangkuan Shelly, sehingga perasaan Shelly kembali relax lalu dia tersenyum bahagia.
“Wahh, siapa ini? Lucu sekali.” Ucap Shelly sambil mengusap Redbud.
“Shelly, saat ini kami sangat membutuhkan bantuan dari Whally sesegera mungkin.” Ucap Christa.
Lalu Oliver bertanya kepada Dr. Rengga.
“Siapa Whally?”
“Itu nama paus yang kita bicarakan tadi.” Jawab sang Dokter.
“O- oh.”
Kemudian, Shelly mengajak mereka semua untuk pergi mengikutinya. “Ayo ikut aku.” Ajak Shelly, dia berjalan sambil mendekap Redbud di pangkuannya. Lalu mereka semua berjalan menyusuri jalanan setapak yang akan membawa mereka ke area danau tempat paus bernama Whally itu berada.
Tetapi lain halnya dengan Dokter Rengga, dia tidak ikut dengan mereka karena ada suatu hal yang masih harus dia kerjakan di dalam mobil Van, yaitu senjata baru untuk Kevin yang masih dalam proses penyempurnaan dan sebentar lagi akan selesai, sehingga Dokter Rengga berkata kepada mereka bahwa dia akan menyusul nanti, dan sekarang sebaiknya mereka pergi duluan ke danau itu, supaya tubuh Kevin bisa segera disembuhkan.
Singkat cerita, Christa, Shelly, Oliver dan Kevin sudah sampai di tepi danau, mereka terpukau melihat ukuran danau yang begitu luas, dengan airnya yang jernih dan tenang sejauh mata memandang. Tanpa banyak bicara, Shelly segera berdiri di dekat air, lalu dia bersiul sembari memperhatikan seluruh permukaan air danau di sekitarnya. Saat ini Shelly sedang melakukan proses pemanggilan
Proses pemanggilan tersebut, berlangsung sedikit lama, karena Whally si penunggu danau tak kunjung datang juga, sehingga hal itu membuat Oliver dan Christa menjadi sedikit resah.
Oliver berbisik kepada Christa, “Apakah benar ada paus di danau ini?”
“Percayalah padaku ... Aku sendiri yang membawanya kesini menggunakan truk aquarium.”
Lalu tiba-tiba saja, mereka semua terhenyak, ketika permukaan air yang tenang itu mulai bergejolak, hingga tercipta ombak yang menerjang hingga ke tepi danau. Lalu Shelly, Christa, dan Oliver segera mundur untuk menghindari ombak tersebut, dan setelah itu mereka melihat sebuah penampakan yang menakjubkan, yakni sang mahluk penunggu danau yang sedari tadi sudah ditunggu-tunggu akhirnya datang juga. Seekor paus berwarna biru yang jenisnya mirip seperti orca dan memiliki tanduk hijau menyala di dahinya, paus itu muncul dari dalam permukaan air lalu berenang ke dekat tempat Shelly sedang berada.