Senewen

1117 Words

-20- Zayan membantu Ivana merebahkan diri di tempat tidur. Merapikan pakaian yang dikenakan sang istri, kemudian menarik selimut dan menutupi tubuh Ivana sampai batas perut. Pria itu berbaring miring di sebelah kanan dan bertumpu pada siku kiri. Mengusap rambut Ivana dengan lembut sambil memandangi wajah sang istri yang masih pucat. "Cepat membaik, ya," bisik Zayan tepat di telinga kanan istrinya. "Iya," balas Ivana pendek. Perempuan itu menoleh dan menatap wajah suaminya dengan lekat. Memaksakan sebuah senyuman agar Zayan tidak khawatir dengan kondisinya saat ini. "Jangan telat makan lagi, Na. Kalau sampai parah maag-nya nanti kamu harus dirawat." "Nggak mau ahh, aku takut diinfus." Ivana menggeleng pelan. "Makanya harus makan tepat waktu." Sesaat hening. Kedua orang tersebu

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD