“Pilihanmu bagus.” “Kamu sudah mengatakan itu berkali-kali, bisakah kamu mengatakan hal yang lain?” Aryan terkekeh geli saat kembali berhasil memancing amarah cinta pertamanya ini. Mereka sudah melangkah ke luar toko perhiasan yang ada di salah satu mall di kota ini setelah Aryan selesai bertransaksi. “Kamu sensitif banget sih, Pumpkin.” “Aku sedang halangan, jangan sampai aku mengeluarkan semua aura hitamku saat ini!” desis Ran tak suka. “Keluarin dong, aku mau liat aura hitammu lebih banyak lagi.” “Kamu gila?” “Karena kamu.” “Tidak perlu menggombaliku! Itu tidak akan mempan!” “Iya aku tau gak akan pernah mempan gombalin kamu. Aku udah ngerasain hal itu saat kita dulu satu kelas.” Ran berdecih geli. “Saat itu kita masih sangat kecil, dan kamu sudah mencoba merayu perempuan. Jang