“Itu Ran sudah pulang, Ma.” Langkah Ran terhenti saat melihat wanita yang berdiri di samping sang mama. Wajah wanita ini pucat seketika. Zanna Mahendra. Wanita itu…wanita yang selalu ingin Ran hindari. “Oma…” bisik Ran dengan suara bergetar. Suara wanita ini amat sangat pelan. Hanya bisa didengar oleh dirinya sendiri. Ran dan wanita yang Ran sebut ‘Oma’ itu saling tatap dengan tatapan yang berbeda. Kalau Ran menatap wanita itu dengan tatapan takut, sedangkan wanita itu menatap Ran dengan sorot kebencian. Pria yang berdiri di samping Ran menatap bergantian Ran dan wanita asing yang berada di samping mama Ran. Usia wanita itu sudah tak muda lagi. Kalau pria ini tebak, mungkin seumuran dengan usia neneknya sendiri. “Ada apa, Pumpkin?” tanya pria ini. Ran menarik dan membuang napasnya