25. Doggy, donat dan bucin

1106 Words

Aku langsung memeluknya. Penuh rasa yang bertumpuk dan membuncah didada. Rindu , senang , rindu yang berat. Cuma tiga ternyata. Ya intinya sih rindu. Dia balas memelukku. Lama kami berpelukan tanpa bicara. Aku hanya memejamkan mataku. Merasakan kembali tubuh ini di lingkaran tanganku , menghirup aroma parfum yang bercampur dengan aroma tubuhnya yang selalu kurindukan. Lalu , akhirnya kulepaskan juga pelukan ini. "Kamu kenapa kesini?" Tanyaku akhirnya "Kenapa enggak tanya kabar aku?" Dia balik bertanya "Kabar kamu kan baik. Tadi kita kan habis chat. Gimana sih? Jangan balas pertanyaan dengan pertanyaan." Aku "Tapi sekarang kabar aku lagi enggak baik-baik aja." Mario Kami berjalan ke ruang tamu. Dan duduk di sofa panjang bersampingan. "Kenapa? Ada masalah diproyek?" Aku "Kerjaan l

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD