"Tante.... Brondong nih...., culik dong!" sapa Cannon pada wanita cantik yang baru dua bulan lalu menyandang status janda. Janda anak satu yang masih sangat cantik dengan body aduhai montok dan sexy menggoda.
"Can.... Jangan gitu. Gak baik ah...!" tegur Galuh pada putranya dengan perasaan kesal, karena bocah tampan yang masih berseragam putih abu-abu itu kerap kali di juluki brondong meresahkan oleh para ibu-ibu komplek rumah mereka karena Cannon yang senang menggoda mereka seperti itu.
"Ah Mama gak asik!" Gerutu Cannon sambil berbalik meninggalkan pagar pembatas samping rumahnya, pembatas yang membatasi rumah Galuh dan Weena, si janda anak satu yang begitu menggoda pikiran liar anak remaja seusia Cannon, tapi Galuh hanya menggeleng sambil merapikan pakaian, dan tas punggung putra keduanya, karena kedua adik kaka itu akan berangkat ke sekolah.
"Tante Weena itu cantik ya maah. Itu kenapa sih dia tiba-tiba bercerai . Laki-laki bodoh mana yang tega menceraikan wanita secantik Tante Weena?!" Tanya Cannon yang mendadak kepo dengan urusan janda anak satu itu, janda yang tinggal di sebelah kanan rumah nya.
"Mana Mama tau. Lagian kamu kayak nggak ada kerjaan aja ngurusin hidup orang. Kamu fokus aja belajarnya, udah kelas tiga juga."
"Iya. Ini kan Can udah mo ke sekolah. Mama itu kek Can pernah apa gitu. Padahal Cannon kan cuma nanya perkara janda doang juga!" Gerutu Cannon saat menaiki motor sport miliknya dan memakai helm sport nya juga.
"Nanyain janda. Kamu itu ada-ada saja. Nanyain pelajaran kek , atau rumus kimia kek. Ini urusan janda malah di kepo-in!" balas Galuh sedikit sewot tapi fokus Cannon justru tertuju pada wanita yang baru keluar dari gerbang rumahnya, wanita cantik yang sudah terlihat rapi dengan setelah formal nya dan bersiap ke tempat kerja. Cannon membuka kembali helmnya, lalu matanya terfokus pada wanita berjas cream itu.
"Tante.... Selingkuh yuk!!" Sapanya lagi dan wanita itu langsung melotot ke arah Cannon, karena Cannon baru saja mengajak seorang wanita berselingkuh tepat di depan suaminya. Kurang nyeleneh apalagi si Cannon ini! Sepertinya hanya dia yang terang-terangan mengajak seorang wanita berselingkuh tepat di depan suaminya langsung.
"Cannon.... Jangan macem-macem kamu. Apa kamu mau di bogem sama Om kamu...? Oh my God. Dosa apa yang sudah aku lakukan. Kenapa aku bisa punya tetangga seperti ini. Dasar brondong meresahkan!" Gerutu Clarissa saat lagi dan lagi bocah depan rumahnya justru mengajaknya untuk berselingkuh.
"Kenapa Tante? Kan aku cuman ngajak Tante selingkuh. Itu kalau Tante nya mau lho, kalau Tante nggak mau ya udah , jangan ngegas dong!" sanggah Cannon benar-benar terdengar tengil. "Eh tapi Tante Caca kalo marah tambah cantik lho. Tambah cedak ceduk d**a ini, Tan..."
"Cannon. Stop. Berhenti menggoda istri Om!" tegur Kendra saat pemuda yang merupakan putra Teo Mervino itu kembali menggoda Clarissa dengan ajakan tidak masuk akalnya.
"CK. Om... Om punya ilmu pelet kah? Kenapa bisa dapat istri cantik dan muda kek Tante Caca. Aku mau dong di bagi satu!"
"Cannon. Stop omong kosong kamu. Mending kamu berangkat sekolah sana. Pusing Mama liat kamu di rumah dan godain para tetangga dengan gombalan receh kamu. Capek Mama di tegur sama pak RT!" seru Galuh kembali menegur putranya dengan menepuk b****g pemuda itu dan memintanya untuk segera berangkat ke sekolah karena jam sudah mepet dengan jam masuk sekolah , terlebih lagi karena Cannon masih harus mengantar adiknya yang masih duduk di bangku SD ke sekolahnya
"Mama...." Cannon ingin protes tapi Galuh sudah lebih dulu menyumpal bibir putranya agar tidak bersuara lagi.
"Berangkat, atau Mama akan potong uang saku kamu!" tolak Galuh lagi, dan detik berikutnya Cannon langsung bersiap berangkat ke sekolah setelah adik laki-lakinya naik di boncengan belakang. Memakai helmnya lalu menghidupkan mesin motor gedenya.
"Iya Mama. Lama-lama Mama tambah bawel ya. Dikit-dikit ngancem. Dikit-dikit ngancem. Ah... Gak asik!" Gerutu Cannon lagi tapi Galuh hanya terlihat menghela nafas dalam diam, membiarkan kedua putranya beranjak ke sekolah , sebelum dia juga sudah bersiap ke kantornya.
"Dah Tante Caca. Pokoknya aku tunggu jandamu...!" Seru Cannon lagi sembari melempar kecupan di udara untuk ibu anak dua itu, wanita yang masih berstatus istri dari Kendra Wilkinson, dan Clarissa benar-benar ingin meledak karena kesal dengan sikap pecicilan Cannon.
Clarissa memang tipe wanita yang dulunya juga pecicilan, tapi perlahan, usia dan status ibu benar-benar membuatnya tumbuh menjadi dewasa, meskipun kadang kala Clarissa juga masih sering bersikap pecicilan juga sering kumat tantrum-nya di hadapan Kendra, hanya di hadapan Kendra saja.
Kendra lantas meminta Clarissa masuk ke dalam mobil dan mereka langsung bergegas ke kantor bersama
Cannon Rey Mervino namanya. Dia adalah anak bungsu dari Teo Mervino. Adik rasa anak bagi Luci Mervino.
Bagaimana tidak, Teo kembali menikah dengan Galuh di usia yang sudah tidak lagi muda. Lima puluh lima tahun, saat Teo bahkan sudah memiliki tiga orang cucu dari putrinya , Luci Mervino. Galuh hamil Cannon setelah delapan tahun menjadi ISTRI MUDA TEO MERVINO.
Galuh menunggu hampir delapan tahun untuk bisa memiliki dan melahirkan keturunan Teo Mervino, suaminya, dan Cannon lahir saat Daniel sudah berusia sembilan belas tahun, bahkan saat itu Luci sudah siap menjadi seorang nenek, dan saat Cannon kecil, Cannon bahkan memanggil Luci Mommy, sama seperti panggilan Daniel, Lucas dan Angelina, saat dia seharusnya memanggil Luci dengan panggilan kakak, karena mereka memang saudara se-ayah.
Cannon remaja di juluki BRONDONG MERESAHKAN, sebab Cannon memang semeresahkan itu.
Bagaimana tidak demikian?
Cannon remaja tampan dari keluarga kaya , dan kerabat-kerabat orang tuanya juga tidak bisa di anggap biasa. Cannon menjadi remaja paling menggemaskan di seputaran komplek perumahannya, selain karena parasnya yang tampan, Cannon juga orang nya supel dan mudah mendapatkan perhatian lebih.
Cannon jadi tambah oleng saat di kelilingi tetangga-tetangga yang juga tidak kalah meresahkannya.
Tetangga sebelah kanan rumahnya adalah janda anak satu , masih muda dan cantik, usianya di kisaran dua puluh lima tahun , tapi air mukanya terlihat seperti anak baru gede. Bagi Cannon Weena itu cantik, dengan b****g besar dan pinggang kecil , bak biola dan Cannon selalu berpikir liar setiap kali melihat lekuk tubuh Weena.
Tetangga sebelah kirinya, janda tanpa anak. Cantik juga, tapi tetangga yang satu ini rada cuek, jadi Cannon enggan untuk menggodanya, tapi Cannon sering kok menggoda Anis. Sering benget malah. Kemudian tetangga tepat di depan rumah Cannon adalah Clarissa.
Nah tetangga ini yang paling bikin berdebar-debar. Pesona istri Om Kendra ini sering kali membuat Cannon ingin berbuat curang pada Kendra. Ingin sekali dia menikung Kendra dan menculik Clarissa sebagai miliknya, tapi ternyata Clarissa menolaknya, menolaknya yang masih muda dan tampan ini hanya demi laki-laki gondrong yang Cannon panggil 'Om Kendra'.
Clarissa adalah godaan terberat Cannon. Di antara ketiga tetangganya yang meresahkan ini, sebenarnya Cannon jauh lebih ter anu anu... pada Clarissa. Wanita yang masih berstatus istri orang itu dari pada memantapkan niatnya untuk menggoda Anis, janda tanpa anak itu atau pun Tasya , anak gadis Kendra yang juga tidak kalah cantiknya dari Clarissa, tapi itu..., Cannon justru lebih keras merasa perasaan berdesir itu pada Clarissa. Hanya pada Clarissa... 'Oh, parah.'