manusia yg tidak berguna
tik tik tik suara jarum jam panjang yg mengartikan Waktu akan segera berubah.
dibalik suara itu ada seorang gadis yg sedang meratapi hidupnya, yg kian berubah hari demi hari. Hidupnya kian berantakan tidak menentu, tidak ada tujuan dia seperti orang linglung yg tidak tau akan arti kehidupan.
" Hana, Hana sadar Hana Lo kenapa bengong lagi sih" ucap seorang gadis kepada dia.
Mungkin kalian bertanya siapa gadis yg memanggil nama Hana tersebut, atau mungkin kalian bertanya siapa Hana?
gadis tersebut adalah Mina seseorang yg bekerja di kantor yg Sama dengan Hana , Hana merupakan tokoh utama dalam cerita ini dan kita mengulik Setiap kisahnya.
" eeeh aku" ucap Hana dengan tampang yg sedikit ambigu
" yeee siapa lagi disini selain Lo, lagian nama Lo kan Hana ada-ada aje loo" ucap Mina dengan berdecak dan sedikit meninggikan bahunya.
" iya ya hehehe maaf ya aku lagi gak fokus ni"
ucap Hana dengan nada yg terdengar santai
" yaudah ga apa-apa deh, ehh btw Lo dipanggil tu Sama bos"
" katanya ada hal yg harus dibicarain sama Lo dia nunggu Lo diruangannya" ucap Mina
" oke" ucap Hana
Hana ia bekerja disalah satu perusahan kontruksi di Jakarta.
perusahaan ini terdiri dari tiga tingkat, ia saat ini ada dilantai 1 dan akan menuju ke lantai tiga menggunakan lift.
Ting suara lift yg berhenti, saat ini kondisi ku benar benar tidak baik tanganku bergetar tidak karuan, badanku mengeluarkan keringat
yg sangat banyak, itu sudah membuktikan bahwa aku cemas. Seakan- akan ada sesuatu yg buruk menantiku.
Saat ini aku sudah berada di depan pintunya, namun aku belum saja mengetuknya, aku masih merasakan cemas yg dalam.Tapi ayo berusah ayo mengetuk pintunya.
" ayo semangat Hana kamu pasti bisa" ucap ku
tok tok " Halo selamat siang pak, saya Hana "
ucap ku
" oke silahkan masuk " ucap Dito
" baik pak" ucap ku
aku pun membuka pintu itu dengan hati- hati agar tidak akan menimbulkan suara yg akan mengganggunya. saat ini aku sedang melihat dia membaca sebuah proposal yg bahkan aku sendiri tidak tau apa isinya.
" Hana" ucap Dito
" iya pak " ucapku
" Kamu tau apa kesalahan kamu sehingga kamu berada disini ? ucap dia dengan melipat tangannya.
" Saya tidak tau pak, jadi tolong beritahu kepada saya, apa kesalahan saya pak, terima kasih " ucap ku sesopan mungkin agar tidak menyakiti hatinya, namun yg aku dapatkan adalah ekspresinya yg mengerut seperti menahan sesuatu yg ada dalam dirinya.
Setelah itu dia mehela napasnya sambil mengurut urut area dahinya.
" Baiklah Hana saya akan memberitahukan, apa kesalahan kamu,kesalahan kamu adalah kinerja kamu sendiri hari demi hari semakin menurun, desain desain yg kamu buat benar benar kacau"
" dan kamu tau, banyak klien yg protes atas kinerja kamu sendiri"
" kamu tau hal yg kamu lakukan ini tidak hanya berdampak kepada kamu,namun juga saya"
" Jadi dengan berat hati saya memutuskan untu memecat kamu" ucap Dito dengan tenang. Dia mengeluarkan sebuah amplop dari lacinya.
" Ini uang pesangon dari saya atas kerja keras kamu selama ini"
aku tidak tau lagi harus mengatakan apa, aku rasanya ingin menangis baru 2 bulan aku bekerja disini namun, semuanya benar benar kacau aku bingung harus bekerja apa nanti.
" Hana ambil uang pesangon mu"
" Baik pak, pak tolong kasih saya satu kesempatan lagi saya berjanji akan memperbaiki semua ini" ucapku dengan memohon berharap akan diberi kesempatan.
" Saya tidak bisa memberi kamu kesempatan kesalahan kamu benar benar fatal dan merugikan saya, sebaiknya kamu pergi dari sini sebelum saya memanggil satpam" ucap Dito
" Baik pak saya akan pergi dari sini" aku pergi, dan memutar kenop pintu agar terbuka.
Saat aku keluar dari gerbang perusahaan ingatan ingatan seakan berputar dimemoriku, ingatan suka duka aku bekerja disini. Aku tidak pamit dengan siapa pun, Berharap akan ada beberapa orang yg menyadari akan kepergianku.
Aku berjalan seperti orang yg tidak tau arah, melihat kesana kemari namun tidak tau akan kemana.
Saat itu aku memutuskan untuk menduduki kursi disebuah taman, aku penasaran dan membuka amplop tersebut namun yg aku lihat hanyalah uang 200.000 Rp, Mana cukup uang ini untuk kehidupanku ditambah dengan uang tabunganku yg tidak seberapa.
Sebenarnya aku tinggal disebuah perumahan yg disediakan khusus untuk pegawai perusahaan tempatku, Namun saat ini aku sudah dipecat kemana lagi aku harus pergi jika seperti ini.
Aku tidak punya apa apa lagi untuk dibanggakan tidak ada ini benar benar membuatku ingin menangis ditempat ini mataku sudah meneteskan air mata, walaupun aku mencegahnya untuk jatuh.