"Ada apa ini Pah?" Sean bertanya sekali lagi. Ia ingin memastikan kalau ucapan Ayahnya ingin menceraikan Ibunya tidak benar.
Geral menatap sekilas pada Sean. Ada kepedihan dari tatapan itu, lalu Geral segera beranjak menarik kopernya keluar pintu.
"Pah ... tunggu Pah ...," Sean mengejar Ayahnya. Cowok itu meraih lengannya Geral kuat, "Papah jangan tinggalin Sean Pah. Papah jangan tinggalin Mamah, kasian ...," cowok itu memelas, kedua matanya terlihat memerah.
Geral menghela napas dalam,""Yang kasian itu saya di bohongi perempuan itu! Dia perempuan jahat!"
"Maksud Papah?"
"Kamu tidak akan mengerti. Saya harus pergi, urus perusahaan selama saya pergi. Biar kamu bisa nerusin keluarga Alexy. Tapi saya tidak mau, saya tidak mau hidup dalam kebohongan!"
Sekali lagi Geral mengatakan sesuat
