Delapan belas

1027 Words

Lo sih Bang" "Hussst! Bisa diem gak sih Kak" Zasya memutar bola matanya kesal. Bagaimana tidak. Zasya dan Musa terlalu asik duduk di depan koperasi hingga lupa waktu. Mereka membicarakan hal hal aneh bahkan jika ada yang mendengarnya akan di bilang mereka kurang kerjaan. Musa mengajaknya duduk dan mengobrol sambil memakan kuaci. Emang susah jika sudah duduk di temani kuaci, bawaannya betah. Bahkan alarm pukul 10 malam yang berbunyi di asrama saja tidak mereka dengar saking asiknya mengobrol sembari memakan kuaci. Padahal jelas jelas koperasi sudah tutup dari pukul 21.00 namun entah mengapa mereka masih saja asik mengobrol. "Mampus kak" bisik Musa dengan pekikan yang mengagetkan Zasya "Kenapa?" Bisik Zasya "Pintu samping di kunci kak, kita kudu lewat mana lagi? Pintu depan? Ya kali Pa

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD