“Nzi aku mohon kali ini biarkan aku keluar rumah, aku hanya akan pergi ke rumah sakit saja menge check pasien disana.” Ntah sudah berapa lama aku memohon kepada Kenzie agar memperbolehkanku untuk keluar kamar dan mengizinkan aku untuk kembali bekerja tapi Kenzie benar-benar mengabaikanku.
Sudah sekitar dua bulan dirinya tinggal bersamanya sejak menikah dengannya dan membawa aku pergi ke Negara ini jauh dari orangtua dan saudara-saudara ku, aku hanya dikurung dalam mansion mewah ini. Sejak dirinya menjadi istri dari seorang Kenzie Albert Adelard Baseefa suaminya itu menunjukan sifat protevtive dan dia sangat dingin sedingin gunung es.
“Untuk apa kau mau keluar? Tidak ingat kah kejadian sehari sesudah kita menikah sebelum kita bulan madu , siapa itu gi..gio ingin membawa mu pergi dariku. See, aku tidak mau itu terjadi lagi ingat Zee You my mine is my wife”.
“Tapi kan aku menolaknya Nzi dan aku masih ada disini bersama mu dan aku terima saja kamu bawa aku pergi jauh. Aku tidak akan meninggalkan mu Nzi, aku hanya ingin kembali bekerja, aku merasa stress berada didalam mansion ini terus menerus”
“Nanti aku pikirkan apa kamu boleh bekerja lagi atau tidak! Di mansion ini banyak fasilitas mengapa kau bosan Honey?”
“Aku bosan saja kau menutup semua akses ku dengan keluarga ku, dan aku hanya bisa menghubungi mereka lewat ponselmu saja. Kau masih ingat kan Nzie janji mu dengan Dad dan Mom ku kalau kau tidak boleh melarang aku untuk kerja Karena ini cita-citaku! Tapi lihat sekarang aku bukan boneka Nzi kau melanggar semuanya. Kau hapus semua akun media sosialku, kau blokir semua nomor sahabat-sahabatku!” Ungkap Zee kesal melihat suaminya itu yang sangat over protektif alasan yang benar-benar tidak masuk akal, ia takut aku berhubungan dengan Gio atau Calvin. Kan gila itu berlebihan sekali.
“Jangan merajuk Honey kau tahu aku begitu mencintaimu sejak pertama kali orang tua ku mempertemukan kita, dan kau tahu aku tidak suka dengan sahabat-sahabatmu itu mereka itu suka dengan mu Zee!”. Zee mendengus kesal saat Kenzie mulai menaikan suaranya, itu artinya ia tidak boleh membahas hal ini atau dia akan marah.
Zee hanya mendiamkan Kenzie sambil melipat kedua tangan di depan dadanya, benar-benar kesal pada Kenzie. Dia benar-benar berlebihan sekali selalu saja mengungkit tentang Gio dan Calvin. Kurang apalagi dirinya menjadi seorang istri sudah menuruti semua keinginan suaminya, disuruh hamil secepatnya padahal dirinya di usia sekarang ingin fokus bekerja dan mencari tahu abang nya. Ini malah dihamili dan akan menjadi seorang ibu di usia yang muda.
“Nzie aku mengantuk,: ucapku sambil bangun dari sofa tapi suaminya itu menghentikannya. “Apa kau marah Honey?”tanyanya.
“Ya aku marah padamu! Selama kau tidak mengizinkan aku pergi kerja jangan harap kau tidur dikamar, tidur saja sana di ruang kerjamu!” gumam Zee membathin dirinya ingin mengatakan itu tapi sayang dirinya tidak memiliki keberanian sebesar itu.
“Tidak”
“Tatap aku saat berbicara Zee!”. Zee pun menatap Kenzie dengan malas
Kenzie ikut berdiri dan dia memegang kedua pipin istrinya lalu dia membenamkan kecupan di pelipis Zee.
“Jangan pernah sekali kali marah padaku Zee bahkan jika kau marah maka kau harus segera menghilangkannya karena kau tidak boleh marah dengan suamimu ini. Tidak baik untuk anak kita, apa kau mengerti?”ucap Kenzie menekankan kata anak sambil mengelus perut ratanya.
Rasanya Zee ingin membentak Kenzie dan mengatakan bahwa dia manusia yang punya perasaan bisa marah bahkan pada suaminya sendiri.
“Jawab ucapanku Zee!”
Zee menganggukan kepalanya.
“Aku tidak butuh anggukanmu! Aku butuh jawabanmu! Kau tahu alasannya kenapa aku tidak mengizinkan mu pergi kerumah sakit kau harus bedrest Zee, Kandunganmu masih ditrimester awal dokter pun menyuruh mu istirahat total. Aku janji setelah usia kandunganmu masuk trimester dua aku mengizinkan mu kerja. Kau mengerti!” Zee tersentak kaget mendengar suara tinggi Kenzie.
“Ya, aku mengerti Nzie.”
“Bagus, sekarang cepat pergi tidur dan jangan membangkang lagi jadi istri kasihan anak kita lihat mommy nya bandel!”.