PART. 33

859 Words

Cantika datang bersama Soleh. "Sayang!" Cantika langsung mendekati ranjang. "Nini!" Cantika menggenggam jemari Rara. "Maafkan Rara, Nini. Rara Ketulah sama Nini, karena sering membantah Nini, kaki Rara ... kaki Rara ...." "Tidak, Sayang. Ini bukan salah Rara, ini sudah takdir, iyakan, Kai Bie?" "Iya, Sayang. Rara harus tetap ceria, harus tetap tegar. Tak mampu berjalan, bukan berarti Rara tidak bisa melakukan apa-apa." "Jangan kasihani Rara ya, Nini. Kalau Nini ingin memarahi Rara, tidak apa, marahi saja. Rara juga tidak mau, kehilangan kebawelan Nini, karena Rara tidak bisa berjalan lagi." "Ya Allah, Rara ...." Air mata Cantika yang berusaha ditahan, akhirnya berjatuhan juga. "Rara harus semangat ya, Sayang. Biar Rara bisa cepat kembali ke rumah. Nanti kita borong es Thai teanya

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD