"Yang lumpuh kaki Rara, bukan hati Rara, iyakan?" Razzi menatap Rara dengan lembut. Ia menahan diri, untuk tidak terlalu berlebihan menunjukan rasa cintanya pada Rara. Ia ingin menjaga perasaan Vanda. Sebagai bentuk rasa terimakasih, karena Vanda bersedia membatalkan pernikahan mereka. Rara diam, tampak ada kebimbangan dari sikapnya. "Asma. Abba, dan Amma tidak ikut?" "Mereka sedang di poli, cek kesehatan mereka." "Kamu membawakan kami sarapan?" "Itu," Asma menunjuk goodie bag di atas sofa. Isinya sarapan untuk Aska, dan Razzi. "Kita sarapan di ruangan Sifa saja. Sarapan Razzi tinggal saja di sini. Rara, Razzi, kami ke ruang perawatan Amma kalian dulu ya. Ini sarapanmu, Razzi. Itu sarapan Rara yang dari rumah sakit, dimakan ya." "Iya, Abba." "Kak Vanda pergi dulu ya, Ra. Bang Razzi