"Selamat jalan, Ra ...." Aska mencium wajah putrinya, dibasahi wajah Rara dengan air mata. Sementara Asifa masih membaca ayat suci dengan suara yang terdengar mengiris hati. Tim medis ingin melepas alat yang menempel di tubuh Rara, namun.... Tiba-tiba tubuh Rara seperti terlonjak, garis di layar monitor bergerak, tidak lagi lurus seperti tadi. "Masya Allah, Allahu Akbar, Allahu Akbar!" Seru dokter, dan perawat. Mereka langsung bergerak untuk menangani Rara. Aska meraih tubuh Asifa, mereka berdiri di sudut ruangan. Tubuh Asifa dirasakan Aska menggigil. Aska semakin erat memeluk tubuh istrinya. Doa tak putus mereka baca. Harapan itu ternyata masih ada. Air mata terus mengalir membasahi pipi mereka berdua. Asifa tidak berani membuka mata, namun bibirnya terus bergerak membaca doa. 'Aku