Vanda menatap tulisan di buku. Keningnya berkerut dalam. 'Kau ... kau cinta masa kecilku, cinta masa remajaku, cintaku saat ini. Oh, siapa yang dicintai Rara begitu lama. Aku mencoba ikhlas, mencoba merelakan, demi ... demi ... demi. Ya Allah, Rara ... apakah kau itu Bang Razzi, dan ... dan ... dia itu ....' "Ada apa, Vanda?" Tanya Asma yang baru ke luar dari kamar Cantika. Ammanya sudah tertidur, setelah terus bicara tentang Rara. Cepat Vanda menghapus air matanya. "Eh, ini amplop apa?" Asma membungkuk, memungut amplop dari bawah meja makan. "Apa ya?" Asma menarik kertas dari dalam amplop yang tidak di lem. Cinta di antara kita. Ada cinta. Di dalam hatimu untukku. Di dalam hatiku untukmu. Namun sayang, kita tak bisa bersatu. Ada janji. Yang kau pinta padaku. Yang ku ingin te