"Ini bukan mimpi'kan, Kak Razzi?" "Ini nyata, Rara." "Buktikan kalau ini nyata, cium Rara, Kak Razzi." "Eh, anu ... aku ... aku belum pernah ...." "Rara juga belum pernah ciuman. Tapi, Rara tahu caranya dari nonton drama Korea. Kak Razzi, mau Rara yang cium, atau ... hummpp ...." Mata Rara terbuka lebar, saat tiba-tiba bibir Razzi sudah menempel di atas bibirnya. "Maaf ...." Razzi menjauhkan wajahnya yang merah padam. Rara tertawa pelan. Razzi senang melihat Rara yang sudah tertawa lagi. "Kita sama-sama seperti perawan desa yang lugu ya, Kak Razzi." "Ehmm. Ra ...." "Hmm." "Kalau kita punya rumah sendiri, Rara ingin rumah seperti apa?" "Ehm ...." Rara menatap langit-langit kamar, seakan sedang membayangkan tempat tinggal impiannya. "Tidak perlu besar, tapi banyak tanaman di seke