Benar, itu adalah Andra, dia sangat yakin Meskipun pemuda itu mengenakan kacamata, dua nasih tetap mengenalinya. "Andra ...." Tak sengaja Cinta menyebutkan nama itu. Meskipun dia menggumam, tetapi Andre masih dapet mendengarnya. Ia mengangkat kepala, menatap Cinta dengan tatapan bertanya. Cinta juga menatap Andre, bergantian dengan pemuda yang sedang tersenyum setelah menerima suapan kesepian dari wanita berumur di sampingnya. Tak hanya menyuapi, wanita cantik dengan dandanan natural itu juga mencium sudut bibir pemuda yang diyakininya sebagai Andra. Selera makan Cinta menguap tiba-tiba. Dia sudah tidak lapar lagi sekarang. Pemandangan di depannya sudah melenyapkan selera makannya. Cinta meletakkan garpu, mengambil segelas jus alpukat yang berada diletakkan pelayan tadi tepat di seb