"Kamu tenang ajah, perlahan Mama kamu pasti akan merestui kita" Ucap Layvi menghibur, meski ia tak tahu apa akan ada hari itu. Yesha mengangguk, tatapan sayunya seperti memanggil jiwa maskulin didiri Layvi. "Eemm.. Temenin aku ngerjain tugas yuk dirumah!" Yesha menyeritkan alisnya, dan sepertinya ide untuk berkunjung kerumah kekasihnya yang dipenuhi cinta didalamnya bukanlah ide yang buruk. "Ya udah yuk, aku juga kangen sama Emma!" Jujurnya. "Tapi kita naik motor kamu ajahya" tawar Yesha. "Hhhaaah kamu mau naik motor butut aku?!" "Mau.. asal kamu bolehin aku peluk kamu" Layvi tertawa bahagia, tak perlu diminta, ia justru akan menawarkan seluruh jiwa dan raganya untuk dipeluk erat Yesha. Sepanjang jalan Yesha terus merangkul perut Layvi posesif, dagunya ia letakkan di bahu lebar ke
Download by scanning the QR code to get countless free stories and daily updated books