Bab 21. Keputusan Claudia

1315 Words
Happy Reading. Claudia tadi ingin memberikan kejutan pada Reza, dia membuat masakan di dapur kantor dan akan memakan makanan itu bersama Reza. Jujur, Claudia kangen Reza. Benih cinta itu tumbuh subur di hatinya seiring berjalanya waktu atau karena sikap Reza yang akhir-akhir jauh berbeda. Apalagi Claudia sudah menjadi memberikan haknya pada Reza dan dia merasa yakin terhadap suaminya itu. Akan tetapi ternyata, dia yang dikejutkan dengan sebuah kenyataan yang sangat menyayat hatinya. "Bodoh! Aku benar-benar bodoh!" Claudia melangkahkan kakinya menjauh dari ruangan itu. Dia berjalan sedikit cepat dan masuk ke dalam lift. Di dalam lift Claudia tidak bisa menahan air matanya. Rasanya sakit sekali, apalagi orang yang membuatnya seperti ini adalah suaminya sendiri. Claudia bahkan sampai memukul dadanya untuk menghalau rasa sesak itu. Pintu lift terbuka, Claudia berjalan lebih cepat dan keluar dari area kantor perusahaan suaminya dengan perasaan kecewa luar biasa. Tangannya tidak berhenti menghapus air mata yang terus menetes dari pipinya, menahan kesakitan yang seolah membelenggu hatinya dan menusuknya tanpa henti, hanya saja lukanya tersebut tidak pernah tampak dan tidak pula mengeluarkan darah. Apakah ini yang namanya patah hati? "Aku tidak menyangka akan sesakit ini, Reza! Meskipun aku tahu kamu awalnya tidak menginginkan pernikahan ini, namun aku mulai bahagia ketika kamu menunjukkan respon positif untuk menerima syarat yang aku berikan ketika aku mengajukan untuk berpisah. Aku sadar aku terlalu bodoh karena pernah berharap kamu benar-benar akan berubah untuk belajar menerimaku dan bersikeras untuk mempertahankan pernikahan kita, tapi sekarang aku tahu kalau ternyata kamu hanya menggunakan kesempatan itu agar tidak kehilangan aku dan juga kehilangan harta warisan yang kamu impian itu!" "Jika saja aku tahu sejak awal kalau kamu berusaha keras mempertahankan pernikahan ini hanya semata demi sebuah harta warisan kakek Aditama, mungkin sejak awal aku sudah menyerah dan rela melepaskan kamu dan aku akan memohon kepada kakek agar kamu tetap mendapatkan harta warisan itu tanpa harus membuatmu menjadikan aku sebagai mainan seperti ini" "Kupikir kamu benar-benar berniat untuk berubah setelah kamu memberikan semua kebaikan itu kepadaku, tidak kusangka kamu benar-benar seorang aktor yang sangat handal. Selamat Reza, selamat karena kamu benar-benar sudah berhasil melukai aku sampai sedalam ini, melukai seorang wanita yang sudah berusaha bertahan selama satu tahun ke belakang yang pada akhirnya hanyalah dijadikan sebagai boneka permainanmu!" batin wanita itu kesakitan. Claudia menarik napas dalam dan menghembuskan napas panjangnya sebelum kembali melangkah, dipandanginya seluruh bangunan kantor tempat kerja Reza selama ini, tempat yang selama ini menjadi saksi percintaan dia dengan Bianca meskipun pria itu sudah menyandang status sebagai seorang suami dari Claudia. "Terimakasih pernah menjadi bagian dalam hidupku, Reza! Walaupun saat ini aku sadar kalau kebersamaan kita tidak pernah ada artinya sama sekali, bahkan setelah ku relakan kesucian ku untukmu, tidak merubah perasaan mu padaku," gumam Claudia sebelum memutuskan untuk pergi dari sana dan masuk ke dalam taksi online yang sudah dia pesan sebelumnya, hari itu Claudia memang sengaja memilih pergi ke kantor Reza menggunakan taksi online karena dia berniat untuk pulang bersama dengan Reza, pekerjaannya sudah selesai dan dia ingin menghabiskan waktu di kantor Reza, tidak disangka dia justru pulang dengan rasa sakit dan kekecewaan yang begitu besar dalam hatinya. Sepanjang perjalanan, Claudia tidak bisa banyak berpikir. Yang dia lakukan hanyalah diam dan meresapi kekecewaan dan sakit yang dia rasakan, merasakan setiap luka tersebut yang menusuk dan merobek-robek hatinya tanpa ampun. Tidak pernah dia bayangkan ternyata rasanya memang akan sesakit itu, padahal selama dua bulan terakhir ini Reza sudah terlihat begitu menerima dirinya, bersikap begitu baik di hadapannya seolah dia memang benar-benar telah menerima dirinya dan status mereka sebagai sepasang suami istri seutuhnya. Meskipun Reza memang belum pernah menyatakan cinta, tetapi gestur tubuhnua seolah-olah pria itu sangat mencintainya. Tidak disangka kalau ternyata akhirnya akan seperti ini, tidak disangka kalau ternyata yang dilakukan oleh Reza selama dua bulan ke belakang ternyata hanyalah sebuah kepalsuan, sebuah sandiwara untuk menutupi tujuan sebenarnya dari pernikahan yang mereka jalani. Sampai di depan rumah, Claudia terdiam dan kembali termenung menatap bangunan yang berdiri menjulang dengan begitu gagahnya di depan mata. Entah kenapa tiba-tiba Claudia merasa berat untuk melangkahkan kakinya dan memasuki rumah tersebut, meski hanya dua bulan Reza bersikap baik kepadanya, namun tetap saja semua itu membuatnya memiliki beberapa kenangan yang tercipta bersama dengan Reza, walaupun sekali lagi Claudia harus tertampar dengan kenyataan yang ada bahwa semua itu hanyalah sebuah sandiwara. Meskipun dia ikhlas lahir batin memberikan kesuciannya, tetapi kecewanya lebih dalam dan mungkin tidak akan pernah memaafkan. ‘Akh, kenapa berat sekali rasanya untuk masuk ke dalam rumah ini!’ Claudia masih diam di depan rumah hingga beberapa menit kemudian dia terpikir untuk mengatakan semuanya kepada kakek Aditama, bukankah Reza menikahinya karena warisan yang akan diberikan oleh pria paruh baya itu? ‘Mungkin dengan mengatakan semuanya kepada kakek aku akan mendapatkan sebuah solusi untuk lepas dari masalah kali ini,’ pikir Claudia, perempuan itu pun kemudian tanpa berpikir panjang langsung saja masuk ke dalam rumah dan mengambil kunci mobilnya lalu dengan cepat mengendarai kendaraan roda empat itu dengan cepat menuju ke rumah keluarga besar Aditama. Hanya butuh waktu dua puluh lima menit untuk Claudia sampai di rumah milik Tuan Aditama, kehadirannya disambut dengan penuh suka cita oleh Tuan Aditama dan juga Albizar Aditama yang saat itu kebetulan juga ada di rumah. ‘’Claudia, bagaimana kabarmu? Cukup lama kamu tidak datang berkunjung ke rumah Kakek,’’ ucap tuan Aditama yang seketika membuat Claudia tersenyum canggung, memang benar kalau dia sudah cukup lama tidak datang ke rumah itu, sedikit merasa tidak enak juga karena dirinya justru datang ke sana dengan membawa masalah yang baru. ‘’Maafkan Clau, Kek! Caudia terlalu sibuk dengan perusahaan sehingga tidak punya banyak waktu untuk mendatangi Kakek di sini, terlalu banyak pekerjaan yang datang setiap harinya.’’ ‘’Hahaha, tidak masalah, Clau! Lagi pula kamu masih mau berkunjung ke rumah ini saja Kakek sudah sangat senang, tidak perlu setiap saat karena Kakek juga tahu kalau kamu pasti sangat sibuk. Apalagi sekarang sudah ada Reza sebagai suami yang juga pastinya perlu untuk diurus juga, benar kan?’’ Claudia lagi-lagi hanya bisa tersenyum canggung di depan Tuan Aditama, merasa bingung hendak bicara apa di sana. Perlakukan Tuan Aditama dan Albizar benar-benar sangat baik. Dia sangat di sayang oleh kakek dan ayah mertuanya itu. ‘Bagaimana kalau sampai Kakek tahu aku datang hanya untuk mengatakan satu kabar buruk?’ "Oh iya, bagaimana dengan rumah tanggamu dan Reza? Apa semuanya baik-baik saja," tanya Tuan Aditama saat sejak tadi melihat Claudia yang diam saja, Claudia terkejut dengan pertanyaan itu. Dia masih menyusun kata-kata yang tepat untuk mengatakan semua kepada Tuan Aditama dan Albizar tentang hubungannya bersama Reza. Tetapi ternyata Tuan Aditama sudah lebih dulu menanyakan tentang pernikahannya dengan Reza, sontak saja hal itu membuat Claudia kebingungan dan tidak tahu harus berkata apa, bahkan seluruh kosakata yang dia miliki seolah lenyap, menghilang entah kemana. "Claudia, kamu dan Reza sedang baik-baik saja kan?" Tuan Aditama kembali menanyakan pertanyaan yang sama kepada Claudia, seolah dia sadar bahwa ada sesuatu yang tidak beres dengan hubungan Claudia dan Reza. "Huhf, aku tidak akan membiarkan hubungan ini, aku harus mengatakan semuanya pada kakek!" batik Claudia menguatkan hati. "Maaf, Kek! Claudia tahu ini bukanlah kabar yang baik, sebenarnya kedatangan Claudia ke rumah ini karena memang Claudia ingin mengatakan sesuatu tentang Mas Reza!" Pada akhirnya Claudia membuka mulutnya di depan Tuan Aditama, meskipun dia merasa tidak enak hati untuk mengatakan semuanya kepada Tuan Aditama, namun Claudia juga merasa dirinya sangat tidak siap untuk kembali sakit hati hingga pada akhirnya dia memilih untuk mengatakan semuanya kepada Tuan Aditama dan Albizar. "Katakan, Claudia! Ada apa diantara kalian berdua." Dia pria beda usia itu sepertinya sudah siap dengan apa yang akan Claudia katakan. Claudia mengeratkan jemarinya, meskipun gugup, Claudia harus bisa mengatakan semuanya agar dia bisa secepatnya terlepas dari hubungan ini. "Mas Reza, dia masih berhubungan dengan Bianca sampai saat ini. Bahkan aku dengar sendiri dia akan menikahi perempuan itu setelah dia mendapatkan harta warisan dari Kakek dan kemudian akan menceraikan aku, Mas Reza mempertahankan pernikahan ini denganku semua semata-mata demi harta warisan itu, Kek!" Bersambung

Read on the App

Download by scanning the QR code to get countless free stories and daily updated books

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD