Suasana kantor cukup riuh karena aktifitas masing-masing. Agra yang berada di ruangannya tengah berbicara dengan Jio soal bisnisnya yang berjalan semakin pesat. Ia duduk di atas meja sambil menunjuk proposal di tangan Jio. “Jadi, Pak, apakah ini sudah mencapai kesepakatan?” tanya Jio sekali lagi. Agra mengangguk sambil menautkan tangannya di meja. “Sudah. Sekarang pergilah dan kerjakan. Jangan sampai membuat pelanggan kita menunggu lama,” ujar Agra dengan nada bossy. Jio menaikan kacamata beningnya dan menunduk. “Baik, Pak.” Jio keluar dari ruangan Agra. Agra bangun dari sofa dan beralih ke kursi di balik mejanya. Ia membuka beberapa dokumen untuk ditandatangani. Tiba-tiba, ia terbayang wajah perempuan itu. Sebelum pergi meninggalkannya, ia sekilas melihat perempuan itu melompat-lom