Pemuda jangkung itu berdiri menyender pada pilar dengan tangan yang dimasukan dalam saku celananya. Kakinya bergerak kecil menendang-nendang batu kerikil di tanah sembari menghela pelan karena bosan menunggu. Langkah derap kaki membuat pemuda itu berdiri tegap dengan mengernyitkan dahi melihat dua orang yang kini berjalan pelan dengan sesekali mengamati sekelilingnya. "Gue udah minta izin, jadi gak perlu takut ketahuan." Tutur pemuda itu membuat dua kembarannya menghela lega dengan raut masam, kenapa juga tidak dijelaskan sedari tadi. Jadi mereka tidak perlu bsrjinjit seperti maling begini. Syaqila berdehem pelan dengan tersenyum lebar, gadis berkerudung itu mengambil tempat berjalan di tengah diapit oleh kedua saudara kembarnya. "Kenapa tiba tiba mau ke rumah sakit? Kamu beneran gakpapa