“Maaf, kertasnya kotor, Bos. Saya akan print ulang .…” Wajah Yogi sangat pucat, bibirnya bergetar namun bisa berkata dengan sangat lancar. Pria itu tidak berani menatap mata Raffa yang menelisiknya seksama, juga tak menjawab pertanyaan bos muda mereka itu yang menanyakan apakah dirinya membuat kesalahan. Raffa mengulurkan tangannya, meminta kertas catatan stok barang yang sedikit kotor dari Yogi, kemudian memberikannya pada Elmyra. “Periksa pekerjaannya dengan teliti!” Elmyra mengangguk menanggapi perkataan Raffa. Mata wanita muda itu sekilas kembali melirik ke arah Yogi yang entah firasatnya saja, pria 40 tahunan kepala gudang tersebut terlihat berbeda dari biasanya. Meskipun Elmyra tahu jika Yogi tipikal orang yang gugup ketika berhadapan dengan atasannya langsung, tapi kali ini pr