Matahari pagi sudah menampakkan bias cahayanya menerangi bumi, menciptakan panorama hangat juga sangat menakjubkan ketika jendela kamar tidur Raffa bersama Vanesha yang sengaja gordennya dibuka oleh Raffa semalam, disinari cahaya lembut mentari yang memantul di jendela kaca, membuat pelangi kecil secara alami di atas meja nakas. Vanesha terpaku takjub memperhatikan pemandangan indah dan sangat alamiah di depannya tersebut. Pinggang Vanesha masih di jerat oleh lengan kekar Raffa yang juga mengikutinya tidur tanpa pakaian di balik selimut mereka. “Raffa …,” desah Vanesha lirih, merasakan tonjolan otot kaku di belakang bokongnya. Raffa telah terbangun sejak beberapa saat lalu. Tetapi ia tetap memejamkan mata, mengeratkan lengan menikmati memeluk tubuh wanitanya yang sangat lembut juga wan