Katia menggosok wajah dan tangannya yang berlumur darah di shower. Dilihatnya air berwarna pink membentuk aliran melingkar masuk ke dalam selokan kamar mandinya, sementara busa sabun yang berbuih mengejar di belakangnya.
Ia merasa seolah seseorang telah menarik jantungnya terlepas dari tubuhnya dan memasangnya kembali dengan sebuah mesin. Berfungsi sama, berdetak sama, tapi tanpa jiwa.
Gadis itu mengelap badan mungilnya hingga kering sebelum mengenakan pakaian yang sudah disiapkannya diatas ranjang. Tank top warna putih dan rok mini terpendek yang dimilikinya.
Ia meraih sweater panjang dari gantungan bajunya dan memakainya. Menutup bagian depan sweater coklat itu dan mengikatkan tali sabuknya, menutupi tanktop dan rok mini yang dipakainya. Bergerak tanpa ekspresi, ia mengole
