Sixteen

1546 Words

LITHA POV   Aku dapat merasakan nyeri yang mendera perutku. Sepertinya aku memiliki luka cukup dalam disana. Berhari-hari, aku memaksakan mataku untuk dapat kembali terbuka. Namun, sulit. Rasanya seperti mimpi. Mendengar suara seorang pria yang ku cintai. Rafael. Suaranya selalu menemani kesunyian hari-hariku. Hanya suaranya yang dapat ku dengar beberapa waktu ini. Dan....mendengar suaranya membuatku menemukan sebuah alasan untuk tetap bertahan. Perlahan, aku dapat menggerakan mataku. Aku harus berusaha lebih keras, agar kedua mataku dapat kembali terbuka. Rafael menungguku. Aku harus segera kembali padanya. "Litha," panggil Rafael lembut. Dan akhirnya, aku dapat membuka mataku. Rafael adalah sosok pertama yang dapat ku lihat. Tapi...dimana aku sekarang? Seperti sebuah ruangan khusus

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD