“Tuan, tuan ... bisakah setelah mengganti pakaian, kau meletakkan pakaian kotor ke dalam keranjang?” Laura memunguti pakaian-pakaian Alaric yang berserakan satu per satu atas lantai kemudian memasukkan nya ke dalam keranjang sambil merengut. “Entah sampai kapan kau terus seperti ini? Seolah sengaja kau terus saja mengulangi kesalahan yang sama.” sembari memasukkan lipatan pakaian yang sudah ia setrika ke dalam lemari besar Alaric. "Aku tidak mengerti, sebenarnya aku ini sekretaris berikut kekasihmu atau seorang sekretaris berikut seorang pelayan mu." Laura terus saja mengoceh seperti beo. Ia menoleh, entah dari dalam kamar mandi Alaric mendengar atau tidak. Yang jelas tujuannya saat ini hanya ingin nasehatilah Alaric. Ketika menoleh ia kembali menggeleng. “Ya ampun … bagaiamana k