Seluruh dunia seolah membeku. Mata Angeline membulat menatap lelaki di hadapannya. Apa-apaan dia? Memintanya tes DNA? Memang siapa dia? "Kamu berhak menolak atau menerimanya, Baby Girl," kata Nathan lembut. Angeline menatap Nathan, "Menurutmu?" "Hanya itu satu-satunya cara untuk mengetahui kebenaran. Apa pun hasilnya tidak akan mengubah hubungan kita." Nathan meremas tangan wanitanya. Wanita yang sedang shock itu kembali menatap Gabriel. Tidak mungkin! Tidak mungkin lelaki berwajah simpatik ini adalah ayahnya, lelaki pengecut yang meninggalkan ibunya dalam keadaan hamil! "Pikirkanlah Angeline. Beri tahu aku jawabanmu besok pagi. Oke?" Gabriel menyodorkan sebuah kartu nama. Angeline hanya menatap kartu nama itu tanpa berniat mengambilnya. "Besok pagi kami akan menghubungimu." Nathan