Pagi hari terasa sejuk karena rimbunnya pepohonan di komplek perumahan. Kesejukan tersebut sangat kontras dengan aktivitas panas yang baru berakhir di dalam rumah bercat oranye. Lily bersandar nyaman di d**a Anton. Wanita yang mendekati usia paruh baya itu tampak bahagia meskipun baru diusir dari rumah mewah Jeremy. "Kamu harus melakukan sesuatu, Sayang. Aku kehilangan semua, itu berarti aku tidak dapat lagi mendukungmu secara finansial," ucap Lily dengan nada teramat sedih. Anton memandang langit-langit kamar. Memang, selama sepuluh tahun menjadi lelaki simpanan Lily hidupnya sangat nyaman. Tinggal di rumah bagus, setiap bulan mendapat uang dalam jumlah besar, hingga terakhir diberi modal untuk membuka bisnis sendiri. Dia hanya perlu menjadi pacar yang pandai merayu dan memanjakan. "Ba