Rambut Angeline melambai karena angin semilir. Sinar matahari senja membuatnya terlihat cantik melebihi biasanya. Nathan nyaris tidak dapat mengalihkan pandangan dari wanita itu. Dia bersyukur karena tidak menyerah dalam usahanya mendapatkan hati Angeline. Tidak terbayang bagaimana rasanya jika mengetahui wanita yang disukainya menjadi pacar orang lain. "Boleh request satu hal?" tanya Nathan. "Apa?" Angeline melirik. "Biarkan rambutmu tergerai saat di kantor." Angeline menoleh, "Tidak mau. Kamu tidak tahu rasanya kepanasan karena rambut panjang. Belum lagi menghalangi gerakanku. Paling parah kamu akan menemukan sehelai rambut dalam minumanmu." "What?" Nathan tercengang. Angeline tersenyum geli. "Tapi kamu cantik seperti ini," ucap Nathan seperti remaja yang jatuh cinta. "Aku potong