When you visit our website, if you give your consent, we will use cookies to allow us to collect data for aggregated statistics to improve our service and remember your choice for future visits. Cookie Policy & Privacy Policy
Dear Reader, we use the permissions associated with cookies to keep our website running smoothly and to provide you with personalized content that better meets your needs and ensure the best reading experience. At any time, you can change your permissions for the cookie settings below.
If you would like to learn more about our Cookie, you can click on Privacy Policy.
Maruna menangis sejadi-jadinya didalam mobil, ia sangat ketakutan juga menyesali keadaan yang barusan terjadi, andai dia tidak pernah ada di tempat itu. Maruja terus menatap pada Langit disebelah yang mengemudi kencang lelali itu benar-benar marah dan kesal pada Maruna. Wajah lelaki itu menegas, sedikit pun ia tidak mau menolehpada Runa, terus menatap sengi ke jalan didepan sana. Bebera saat lalu, Langit baru saja mengemis dan memohon disana, mempertaruhkan nama baiknya sebagai penjamin untuk melepaskan Maruna yang di tangkap oleh pihak berwajib dan akan di tindak tegas atas pesta narkoba di café itu. Begitu takutnya Langit tadi saat Maruna di giring bersama para wanita-wanita disana tidak terkecuali Salsa, semuanya di masukkan paksa kedalam mobil patroli. Tidak pernah Langit mengemis