Chapter 15

1003 Words

Devan menyeret Ara untuk masuk ke dalam kamarnya. Wanita itu merasa ketakutan menghadapi sikap Devan ketika marah. "Ah! Sakit." rintih Ara Namun, rintihan Ara tidak di pedulikan oleh Devan. Laki-laki itu tetap menarik Ara hingga sampai di kamarnya, lalu dia menghempaskan tubuh Ara ke tempat tidur "Lebih baik kamu tidak perlu keluar dari kamar hingga aku mengijinkannya." ujar Devan Setelah mengatakan hal itu, Devan beranjak keluar dari kamar Ara. Lalu laki-laki itu mengunci pintunya dari luar. Sedangkan Ara hanya duduk diam di atas kasurnya, sembari menitihkan air mata. Kejadian seperti ini terulang lagi, dan Ara pernah merasakannya ketika di awal pernikahannya. Flashback On Beberapa jam sebelum pernikahan Setelah ponsel Ara di buang dan di gantikan dengan yang baru, Devan mengat

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD