Atas perintah Tuan Laksa, Kris mengantar Naya mampir lampu merah tempat ia melihat Aim dan Uma berjualan. Sebenarnya, berat membiarkan Naya sendiri. Namun, Laksa juga tak punya kuasa untuk menarik lepas selang infus saat itu juga, demi turut kabur menyelesaikan masalah asisten rumah tangganya. Laksa melepas mata Naya yang berkaca. Tiba-tiba saja, hati Laksa begitu peka tentang bagaimana perasaan orang tua yang mendapati anak-anaknya mencari nafkah sendiri, di usia yang seharusnya hanya bersekolah. "Nggak ada, Mbak. Mungkin udah pulang." "Kamu yakin mereka anak-anak saya, Kris?" Penuh khawatir, Naya masih berjalan ke titik-titik sudut, dimana kemungkinan Aim dan Uma bersembunyi. "Yakin, Mbak." Tak kunjung menemukan Aim dan Uma setelah dua putaran mengelilingi area taman dekat lampu me