"Mas Bram," ucap Zara mendengar suara pria yang sedang menelponnya. Di sebrang sana pria itu tertawa. "Dasar anak manja sombong sekali sekarang ya." "Eh mas, bukan begitu. Mas sekarang dimana?" Zara masih suasana tak percaya setelah sekian lama seorang yang berarti di hidupnya itu menghubungi. "Mas udah ada di kota S. Kamu ada di butik kan?" "Iya mas. Aku masih di jalan. Mas datang aja." Sambil berpamitan karena suara klakson di belakang mobilnya sudah mulai tak sabar lampu sudah mulai hijau. Sementara di tempat lain. Nomor sibuk.Tut..tut..Tut "Aaaaahhh. telponan dengan siapa sih dia?" Agak kesal. Akhirnya setelah melewati jalanan padat ini, Zara tiba di butiknya. Hari ini jadwalnya hanya memantau proses produksi. Pernikahannya yang dijadwalkan secara mendadak, membuatnya sedikit