Manhattan, New York Tubuh tegap dengan lengan yang kini menahan berat bebannya, ia menelungkup kan wajah tampannya di antara dasar lantai ruang fitness. Matanya siap menerkam apapun yang mengobarkan pertempuran atau sekedar melintas menjalarkan kedengkian. Charles terduduk dengan semua rasa yang membebani dan harapan meninggi akan perjumpaan dengan kekasihnya. Bukan! Ia menginginkan sesuatu yang lebih dari wajah dan rambut kemerahan itu, menghirup aroma dan sekedar menatap tajam raut indahnya, semakin mendalami segala hal yang hanya bisa ia pendam selama ini. Saat ini, kakinya telah berpijak pada tanah kota tersibuk di dunia. Ia melucuti segala bentuk senjata yang digenggamnya, menyimpan dan menyampaikan bahwa kini sosok Charles yang sederhana dengan keterbatasan kepemil