William POV. Aku pikir, aku enggak akan lagi menyukai seorang wanita. Tapi setelah bertemu dengan Selena, aku merasa kalau bunga bunga cinta itu memang ada. Kalau aku masih saja bisa menyukai seorang wanita seperti ketika aku melihat Agata. Ah, gadis itu memang begitu membekas dihatiku. Bagaimana bisa dia bersikap seolah aku ini bukanlah laki laki tampan. "Kenapa tuan mau menginap di apartemen saya?" tanya gadis itu. Saat ini, aku berada di lift menuju ke apartemen ku yang aku pinjamkan pada Selena. Yang aku harapkan suatu saat, mungkin aku akan memberikan apartemen itu padanya. Dengan sebuah syarat, kalau gadis itu mungkin akan menjadi milikku. "karena saya merasa hangat berada di sana. Ada kamu, ada Brian dan ada mbak juga." "kenapa tuan enggak segera menikah saja dengan tunanganny