Agata POV.
Tentu saja, sayang. Aku emang enggak tertarik sama kamu.
Dia kalau ngomong emang suka seenaknya. Katanya enggak suka, kayanya aku tuh bukan typenya. Tapi sekarang dia makin posesif dan menyebalkan. Enggak tahu lagi deh, meski ngapain lagi cara menghadapi laki laki macam dia. Aku mumet dan kesal bawaannya.
"Ada yang sedang kamu pikirin?" Adnan bertanya padaku. Aku sedang mengprint banyak portofolio maid yang baru datang dari negaranya masing masing. Dan mereka mulai akan diperkenalkan di Artika hari ini.
"Enggak. kenapa emang?" Menunggu selama beberapa saat, aku dan Adnan berdiri di mesin print.
"Kaya lagi bete, dan wajahnya jutek gitu." Adnan memang selalu paling pengertian.
"Mmm ... mungkin karena sekarang pekerjaan ku sedang banyak. Jadi agak mumet."
"Oh, iya. Anak y
