Bab 27. Safira menjauh Suara bunyi ponsel membangunkan Safira dari mimpi indahnya. Siapa? Ini bahkan masih pukul 00.15 waktu Boston. Dengan mata masih terpejam dia mengambil ponsel di atas meja dekat dengan tempat tidurnya. Nomer luar negri. Dari Indonesia. Siapa? Nomer asing. Siapa yang mengetahui nomer kontaknya selain Omar dan Almira. Apa Omar, mau mengejutkannya? Dalam kantuk dia tersenyum samar. Membayangkan sang pujaan hati yang menghubunginya dulu. “Assalamu’alaikum,” sapanya lembut. Tak ada sahutan dari seberang sana. Apa lelaki itu mau menggodanya? Lagi-lagi sebuah senyuman manis tersungging di bibir ranumnya. “Apa ini Safira?” Bukan jawaban salam yang dia dengar, bukan suara Omar yang menyahuti. Seorang wanita. Siapa? “Iya, benar. Dengan siapa ini?” tanya Safira sopan