PART. 30

616 Words

Happy reading Meera terjengkit bangun. Ia sudah berada di tubuh Mira lagi. "Alhamdulillah," ucapan syukur terlontar dari beberapa orang disekelilingnya. Hidungnya membaui aroma minyak kayu putih. "Mami, Alhamdulillah, Mami sudah siuman. Mami dari tadi dibangunkan tidak terbangun." Banyu membantu Meera bangkit dari berbaringnya. "Mami," si kembar memeluk Meera dengan erat, air mata mereka membasahi bahu Meera. Sedang Banyu berlutut di samping kasur. Digenggam erat jemari istrinya. "Mami tidak apa-apa," Meera menarik jemarinya dari genggaman tangan Banyu. Lalu diusap pipi kedua putri Mira. Air mata meluncur di pipi Meera, ia teringat akan Maminya. Meera bertekad untuk terus berusaha mendapatkan potongan waktu hukumannya. "Besok kita ke dokter ya, Mi," bujuk Banyu. "Iya, Mi. Kita taku

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD