EXORCISM (Pengusiran Iblis)

Kerumunan orang itu, tanpa ampun melempar batu ke arahku sambil berteriak kalimat-kalimat kasar. Aku meringkuk ketakutan. “Dasar anak pembawa sial! Gara-gara dia ada, keluarganya habis semua!” “Dasar keturunan penyihir!!” “Bagaimana kalau kita usir dia! Anak aneh! Bagaimana dia bisa melihat kalau dia buta?” “Usir saja dia!” “Bunuh saja dia! Bakar!” Aku sangat ketakutan mendengar perkataan orang-orang dewasa itu. Kedua tanganku menutupi telinga agar tidak semakin terdengar jelas perkataan kejam mereka. Aku takut. Aku sangat takut! Belum genap seminggu kepergian Papa Mamaku, tetapi warga sudah mengusirku hanya karena aku berbeda. Tak lama kemudian, seorang bodyguard datang dan membelaku. “Kalian jangan mendekat! Jika berani melukai Nona Lauren, aku tak akan tinggal diam!” gertak Daniel—bodyguard muda yang ditugaskan khusus untuk menemaniku setelah Papa dan Mama meninggal. “Kamu mau melawan kami, ha?!” Beberapa saat kemudian, bodyguard lainnya datang menolongku. Mereka menghalau para warga yang mulai anarkis. “Nona Lauren, Anda tak apa?” tanya ayah dari Daniel yang merupakan turun temurun menjadi bodyguard di kastil. “Hiks … hiks … hiks … Paman, Lauren takut. Lauren sangat takut,” lirihku yang syok dan ketakutan. Aku langsung digendong oleh ayah dari Daniel karena waktu itu Daniel juga masih muda. Para bodyguard mengusir warga yang tadi melempar batu ke arahku. Pelipisku mengalir darah segar karena terkena lemparan batu. Papa … Mama … kenapa kalian meninggalkanku seperti ini? *** “Papa! Mama!” seruku saat membuka mata. Ternyata mimpi tentang kenangan buruk masa kecilku lagi-lagi terasa nyata dan selalu menghantui dalam lelap malam. Aku mengatur napas yang tak beraturan karena mimpi aneh itu. “Sayang, mimpi buruk lagi?” tanya suamiku dengan lembut. Ya, Daniel—bodyguardku saat ini sudah menjadi suamiku. Dia sangat memperhatikan dan mencintai aku apa adanya. Bersamanya aku menemukan kebahagiaan. “I-iya, Daniel. Entah kenapa mimpi itu selalu datang dan membuatku merasa sedih,” jawabku sambil tertunduk. Memang masa kecilku sangat kelam. Semua orang membenciku dan tak ingin ada di dekatku hanya karena memiliki hal yang tak dimiliki orang lain. Kemampuan atau kutukan? Karena aku terlahir buta, tetapi aku bisa melihat jauh lebih jelas dari orang lain. Melihat dunia lain, melihat jelas isi hati orang lain, menafsirkan mimpi, bahkan aku bisa mengusir iblis yang mencoba merasuki tubuh manusia. Daniel memegang daguku dan menatap wajahku. Seakan meyakinkan bahwa semua akan baik-baik saja. “Lauren sayang, jangan sedih dan khawatir. Aku akan selalu bersamamu dan menjagamu. Tenang saja.” Daniel selalu mampu menenangkan hatiku yang gundah. Dia satu-satunya lelaki yang mencintai dan melindungi ku. Meski Papa Mamaku meninggalkan beberapa perusahaan besar, sebuah rumah yang lebih pantas disebut kastil, dan pelayan serta bodyguard yang cukup banyak, aku tetap merasa sendirian. Hingga akhirnya Daniel mengungkapkan perasaannya padaku dan kami pun menikah. Hidupku menjadi lebih berarti. Bertemu orang yang pernah terjerat cinta dengan iblis merupakan pelajaran berharga bagiku. Manusia dan iblis memang tak bisa bersatu. Begitu juga perjalanan hidupku yang aku putuskan untuk membantu manusia yang kerasukan iblis dan membantu mereka kembali pulih. EXORCISM memang bukan pilihan yang mudah untuk seorang wanita buta sepertiku, tetapi jalan ini akan mengubah dunia manusia yang mulai goyah. “Daniel, terima kasih banyak untuk segalanya,” kataku sambil memeluk erat suamiku. Tanpa dia, aku mungkin akan kesepian dan merasakan kesedihan selamanya. Dia yang membuatku akhirnya merasakan cahaya kebahagiaan di dunia seperti yang dirasakan orang lain. Ya, sebuah hal yang dinamakan cinta. Daniel segera membalas pelukanku. Aku merasa sangat bahagia ketika di sampingnya. Hari ini kami akan melakukan perjalanan ke luar negeri. Ada seseorang yang membutuhkan bantuan dari kami. Mereka mencoba meminta bantuan ke gereja setempat, tetapi semua menyerah karena tidak ada kemajuan. Jane Claude namanya. Wanita itu membutuhkan bantuan ku, karena aku menerawang ternyata dia dirasuki tiga iblis kejam yang ingin terlahir di dunia. “Sayang, sebentar lagi kita akan berangkat ke Eropa. Kamu sudah siap? Sepertinya ini akan menjadi perjalanan yang panjang,” ungkap suamiku sambil menatap wajahku. “Aku sudah siap. Tuhan sudah memilih kita untuk menyelamatkan gadis itu. Jane Claude Tiga iblis itu menanti kehadiran kita. Mereka sudah tahu kita akan datang, Daniel,” ucapku yang sudah mempersiapkan semuanya. Pagi itu, aku dan Daniel bergegas mandi dan bersiap untuk berangkat ke benua Eropa. Tempat dingin yang terkenal dengan salju. Namun, di sana menyimpan banyak misteri. Aku tahu jika ada salah satu portal pusat Neraka di sana yang membuat para iblis bisa ke dunia manusia dengan mudah. Mereka merasuki tubuh manusia untuk berusaha terlahir kembali dan membawa kehancuran di bumi. “Perhatian-perhatian bagi penumpang pesawat B-309 harap segera mempersiapkan diri untuk masuk ke gate 5.” Suara dari pengeras suara itu terdengar nyaring. Daniel langsung memegang erat tanganku sambil menarik koper berisi pakaian, kitab suci, salib, serta minyak dan air suci untuk persiapan EXORCISM atau pengusiran iblis dari tubuh manusia. Aku tahu jika manusia memiliki takdir hidup yang berbeda-beda. Seperti takdirku ini, menjadi seorang yang memiliki tugas untuk memerangi kegelapan. Meski banyak orang tak percaya dengan hal ini, tetapi sungguh hal ini nyata adanya. Aku dan Daniel segera masuk ke pesawat terbang. Kami duduk di seat E-9 dan E-10. Saat hendak lepas landas, terdengar suara seakan berbisik di telingaku. “Lauren … jangan ke sana. Jangan ikut campur hal itu. Berbahaya … aku mohon ….” Suara yang entah berasal dari mana, aku mencoba mengabaikan dengan berdoa. Aku yakin jika segala sesuatu pasti ada maksudnya. Seperti saat Daniel menjadi bodyguard dan akhirnya menjadi suamiku. Serta pertemuanku dengan beberapa orang yang mengalami kerasukan iblis pun merupakan pengalaman hidup berharga. Semua pasti ada maksud dan tujuan di depan sana. Aku berdoa dalam hati dan memejamkan mata. Berharap jika hal yang kutempuh adalah benar untuk dilakukan. Jane Cloude mengalami kerasukan sejak tiga bulan yang lalu dan keluarganya hampir menyerah. Beberapa pendeta yang mencoba membantu melakukan pengusiran satu per satu menyerah. Maka dari itu, mereka meminta pertolongan dariku dan Daniel karena kabar pengusiran iblis sudah tersebar di berbagai media masa. Banyak perdebatan dan pro kontra, tetapi aku tidak peduli. Terpenting bisa menyelamatkan orang lain. Aku-Lauren dan Daniel—suamiku, akan menceritakan kisah menyeramkan tentang EXORCISM (Pengusiran Iblis) yang kami hadapi dan alami dalam beberapa waktu ke depan. There is no escape. Tidak ada jalan keluar dan cahaya, jika kamu tak bisa memeranginya. Kegelapan nyata yang akan menyelimuti kehidupan manusia dan diam-diam mencuri jiwa dan hidup manusia itu sendiri. Kegelapan dan dosa yang bersatu membawa hal buruk dalam kehidupan manusia lainnya. Aku tidak akan membiarkan hal itu terjadi.